peluru hari ini
selamat siang, kau
di terik matahari sepanas ini.
dengan gerah yang memucuk di ubun kepala
uap amarah yang meletup perlahan di dalam otakmu,
sedikit demi sedikit untuk kemudian menantinya segera meledak
dan,
hey! kau yang menggigil ditekan dingin kelam malam
penjahat yang mengintip diam-diam di sudut kengerian yang tanpa sadar kau ciptakan
bagaimana kabar nenekmu, dan adik tirimu yang berambut abu itu?
sudahkah peluru itu menyasar?
ah,
kalian tak tahu sih,
bagaimana aku.
cukuplah terletih disana, aku masih mampu menertawakan tingkahmu.
tak ada yang tahu.
hanya aku.
di terik matahari sepanas ini.
dengan gerah yang memucuk di ubun kepala
uap amarah yang meletup perlahan di dalam otakmu,
sedikit demi sedikit untuk kemudian menantinya segera meledak
dan,
hey! kau yang menggigil ditekan dingin kelam malam
penjahat yang mengintip diam-diam di sudut kengerian yang tanpa sadar kau ciptakan
bagaimana kabar nenekmu, dan adik tirimu yang berambut abu itu?
sudahkah peluru itu menyasar?
ah,
kalian tak tahu sih,
bagaimana aku.
cukuplah terletih disana, aku masih mampu menertawakan tingkahmu.
tak ada yang tahu.
hanya aku.
Komentar
Posting Komentar